Tampilkan postingan dengan label jalan jalan jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan jalan jepang. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Desember 2016

April 2014, Day 1, Tokyo - Checkin Hotel - Shinjuku

6 April 2014, Minggu.

Hampir jam 9 pagi. Akhirnya landing juga di Narita Airport setelah perjalanan 7 jam. Tidur di pesawat gak nyenyak. Istri saya malah mabok. Tapi semua langsung seger begitu lewatin imigrasi dan siap2 naik kereta ke pusat Tokyo.

Narita Airport jauh dari pusat kota, sekitar 1,5 jam naik bus atau naik kereta express. Sebenarnya lebih enak landing di Haneda Aiport lebih deket kota (Sekarang sudah ada flight Garuda direct ke Haneda)

Keretanya keren dan bangkunya nyaman banget. Tiket lumayan mahal, oneway sekitar 350 ribu rupiah. Tapi bisa beli promo PP khusus turis cuma 450 ribu.

Narita Express Train
 Turun di stasiun Ikebukuro, lalu jalan kaki sampai hotel. Hotel2 di Jepang ini curang ~.~
Waktu check-in jam 3 sore, checkout jam 10 pagi. Jadi karena masih jam 12, belum bisa check-in, titip koper di hotel, lalu jalan2 dulu lihat daerah sekeliling.

Sebelumnya saya udah order mobile wifi, kayak bolt gitu, jatuhnya sehari sekitar 100 ribu rupiah, bisa dipakai bareng2. Lebih hemat daripada paket roaming.

Saya order di sini Tapi banyak juga koq lainnya yg sejenis.

Kita sudah book kamar di Sakura Hotel Ikebukuro via agoda.com. Lumayan strategis jalan kaki sekitar 5 menit dari stasiun Ikebukuro. Stasiun Ikebukuro ini salah satu stasiun paling sibuk di Tokyo, banyak jalur kereta yang lewat stasiun ini, termasuk jalur JR Yamanote yang sangat berguna buat ke daerah2 wisata di Tokyo

Akhirnya jam 3, masuk ke kamar. Dan seperti yang diduga, kamarnya mini ^^. Tanah di Tokyo mahal, jadinya rata2 kamar hotel dan apartment disini sempit buat standar orang Indonesia. Kita ambil kamar yang untuk 3 orang. Sebenarnya ini kamar untuk berdua, cuma ditambahin 1 extra bed aja. Bayarnya tetap dihitung 3 orang, jadi kamar sekitar 1,5 juta rupiah semalam.Buat taruh koper juga udah susah, tapi ya cukuplah kalau buat tidur malam doank, kan seharian disini jalan2

Badan sama pintu hampir sama
Kamar seadanya







Shinjuku


Setelah mandi dan istirahat, langsung berangkat ke Shinjuku naik kereta Yamanote. Shinjuku ini salah satu daerah paling ramai di Tokyo. Penuh toko dan restoran. Sebenarnya gak ada tempat wisata yang spesial banget disini. Tapi saya paling suka jalan2 & nongkrong di daerah Shinjuku, feel Tokyo seperti yang dibayangin paling berasa disini. Ramai orang kantor & anak muda, gedung penuh lampu neon, restoran & izakaya kecil





Stasiun Shinjuku sangat ramai dan banyak pintu keluar. Intinya ada 2 sisi, Nishi-guchi (Pintu Barat) dan Higashi-guchi (Pintu Timur). Di bagian timur maupun barat sama menarik, ada banyak toko & restoran. Yodobashi Camera dan Big Camera ada disini. Kalau mau beli alat elektronik, camera, HP, simcard turis atau mainan disini tempatnya.
 

 Hampir semua restoran disini kecil dan ramai. Beberapa malah mungkin cuma 15 kursi. Susah dapat tempat kalau datang 1 rombongan. Habis ngiter2 dan foto2, akhirnya kita cobain ramen model Hakata Tonkotsu di restoran Tenka ippin. Lumayan enak, tapi menurut saya kaldunya terlalu berat buat orang indonesia.


Omoide Yokocho  (Memory Lane - Piss Alley)

Di daerah Nishiguchi ini ada satu komplek gang2 kecil penuh izakaya (bar jepang) namanya Omoide Yokocho (Memory Lane). Dulu disebut Piss Alley, katanya karena zaman dulu banyak orang mabuk pipis di gang sini. Semoga sekarang udah gak ada yang pipis di gang lagi ya.

Buat yang suka minum bir/sake sambil makan yakitori, disini pas banget suasanya jepangnya. Banyak deretan izakaya, ukurannya kecil2 cuma muat beberapa tamu doank. Kalau mau lihat orang Jepang ngobrol kenceng2 sambil ketawa rame mesti di tempat kayak gini. Tapi di izakaya harus siap2 sama asap rokok.

 



 Kabukicho

Red light district!

Daerah sini terkenal banget buat kehidupan malamnya. Kalau cari club mesum, tempat spa, pijat dsb yg aneh2 disini pusatnya. Katanya sih banyak yakuza disini, tapi aman2 aja koq banyak turis yang mondar mandir. Asal kita gak sembarang masuk bar yg gak jelas sih no problem koq. Sepanjang jalan banyak germo bapak2 yang nawarin kita masuk ke club mereka. Yang jaga di depan club biasanya segerombolan cowo2 model J Rock gitu.  Kadang kalau perempuan jalan sendiri suka digodain om2 mabuk. Seru main2 disini lihat orang2 lewat :D

Gerbang masuk Kabukicho

Sudah malam balik ke hotel. Kereta biasanya terus jalan sampai tengah malam, tapi jumlahnya makin sedikit. Harus hati2 perhatikan jadwal kereta terakhir jangan sampai ketinggalan Kalau ketinggalan kereta naik taxi ongkosnya sangattt mahal 

 Lanjut ke post berikutnya ~

Kunjungi website Evergreen untuk informasi kursus bahasa Jepang di Jakarta, atau sekolah bahasa di Jepang

April 2014, Tokyo, Yokohama, Kawaguchiko, Osaka, Kyoto - Day 0

Konnichiwa !

Selamat datang di blog jalan-jalan Jepang ^^
Saya Sugita Chandra, salah satu pengajar bahasa Jepang di Kursus Jepang Evergreen di Jakarta.

Sekalian promosi dulu sebelumnya. Kursus Jepang Evergreen ini salah satu kursus bahasa pertama di Jakarta, sejak tahun 1973, dan masih terus bertahan sampai sekarang sebagai tempat kursus bahasa Jepang no.1 di Jakarta ^^

Cek website Evergreen ya buat info2 menarik mengenai les bahasa Jepang di Jakarta, buku pelajaran dan kamus juga bisa dipesan di website.

Evergreen juga membantu pengurusan murid2 yang mau sekolah bahasa langsung di Jepang, atau mau lanjut kuliah di Jepang.

Alamat Kursus Jepang Evergreen :
Jl. Kartini 2 No.34B
Jakarta Pusat 10710.
Tel. 021-3805995

atau bisa hubungi saya di LINE ID : sugitachandra   HP: 087-888-6666-92


-----------------------------------------------------------------------------------------------------

5 - 14 April 2014

Ini trip kedua saya ke Jepang. Sebelumnya tahun 2010 sempat sekolah bahasa beberapa bulan di Tokyo (Bisa baca disini)

Udah lewat 4 tahun. Udah kangen sama suasana Jepang, terutama makanannya. Kayaknya selama makan di sana, rasanya antara enak, dan sangat enak!  Jarang banget ketemu makanan yang saya gak doyan.
Lainnya yang bikin kangen mungkin suasana ramainya orang semua sibuk masing2, keramaian di stasiun kereta, suara pengumuman di kereta, sampai suara burung gagak di taman yang sering bikin keingat suasana Jepang.

Kali ini, bareng istri tercinta dan saudara sepupu yang hobi fotografi, saya bikin rencana jalan2 ke beberapa kota, yaitu Tokyo, Yokohama, Danau Kawaguchi (Fuji-san), Osaka, sampai Kyoto selama 10 hari.

Selain mengajar bahasa Jepang tiap hari di Evergreen, saya juga membantu pendaftaran murid yang mau sekolah bahasa ke Jepang. Jadi sekalian saya kunjungin beberapa sekolah buat lihat2.

Jauh sebelum berangkat, udah pesen tiket buat cari promo, dan sibuk susun itinerary/jadwal perjalanan.
Buat saya, selain jalan2 itu sendiri, susun itinerary itu paling seru. Pelan2 cari info di internet tempat yang mesti dikunjungi, restoran recommended, cara kesana naik kereta/bus dsb.

Website yang paling berguna : japan-guide.com   Disitu lengkap semua info wisata masing2 kota, sampai stasiun terdekat dan biaya perjalanan/tiket masuk. Dan tentu saja tripadvisor.com

Kalau sudah tau tempat yang ingin dikunjungi, catat nama stasiun terdekat, bisa cek kereta di website hyperdia.com  Pastikan tempat2 yang dikunjungi hari itu sejalan, gak terlalu jauh.

Pesan hotel juga mudah, saya sering pakai agoda.com atau booking.com 

Bisa cek hotel mau di daerah mana, range harga dari bintang 1 sampai bintang 5. Biasanya hotel standard bintang 2 yang cukup murah di Tokyo sekitar 1 juta rupiah sekamar untuk berdua. Daerah seperti Shinjuku biasanya lebih mahal. Daerah lebih sepi yang agak pinggir bisa lebih murah. Daerah agak sepi tidak apa, yang penting bisa jalan kaki dekat ke stasiun. Sesuaikan juga dengan tempat2 wisata yang dituju kebanyakan di daerah mana.


Sakura Hotel Ikebukuro

Yang lebih murah, model losmen backpacker (kamar mandi sharing) juga ada, terutama di daerah Asakusa/Ueno. Bisa lebih hemat buat anak muda, cuma buat tidur doank gak masalah koq ^^

Hotel yang mahal2 pastinya ada banyak banget tinggal pilih.

Sebenarnya paling enak cari hotel di daerah Shinjuku, tempat2 paling seru di Tokyo buat saya di Shinjuku & Shibuya. Di Shinjuku Station juga stasiun sentral yang semua kereta lewat. Sayangnya karena saya tunda2 booking hotel, akhirnya semua hotel murah yang saya incar di Shinjuku sudah full booked :(


Akhirnya saya pilih Sakura Hotel di daerah Ikebukuro. Kurang lebih semalam 1,5 juta rupiah untuk bertiga. Dari stasiun jalan kaki paling 5 menit, bisa langsung ke stasiun pusat di Shinjuku.

Tiket pesawat juga perlu pesan jauh2 hari untuk tiket murah. Pergi ke Tokyo saya naik Garuda (sekitar 5 juta rupiah oneway). Naik Garuda paling enak karena direct flight dan berangkat jam 23.15, sampai di Tokyo pagi.

Pulang dari Osaka (naik Airasia supaya hemat), sekitar 3 juta rupiah. Pulang dari Kansai Airport Osaka supaya tidak perlu bolak balik Tokyo-Osaka naik Shinkansen.

Ongkos Shinkansen mahal (sekitar 1,5 juta rupiah oneway). Bisa beli JR Pass, bebas naik shinkansen dan kereta JR selama 1 minggu, seharga lebih dari 3 juta rupiah. Waktu itu saya hitung2, rute perjalanan saya gak perlu beli JR pass ini jadi saya gak pesan.

Oke, jadwal perjalanan udah siap. Tiket pesawat sudah beres. Hotel sudah pesan. Sebulan sebelum berangkat, tinggal apply visa turis di kedubes di Thamrin. Belum ada bebas visa :( jadi harus urus visa

Visa gak terlalu mahal, 330 ribu rupiah. Kalau gak mau repot, bisa ke travel agent, diurusin semua, perlu tambah biaya jasa 100 - 150 ribu.

Kita bertiga pilih urus sendiri, gak susah juga koq. Asal ada waktu buat pergi ke kedubes dan antri hampir 1 jam aja.

VISA JEPANG
 
Visa Jepang gak sesusah dulu. Yang penting kita siapin dokumen yang lengkap :

1. Application form untuk visa (download di website kedubes)
2. Itinerary/jadwal perjalanan selama di Jepang (download di website kedubes)
3. Copy KTP
4. Copy Kartu Keluarga (kalau sama keluarga)
5. Tiket PP (bisa juga bukti booking dari travel)
6. Bukti booking hotel
7. Rekening koran bank atau copy buku tabungan 3 bulan terakhir.

Nah, ini yang biasanya bikin khawatir. Kalau urus di travel, mereka bilang perlu min 50 juta.
Tapi sebenarnya gak perlu sebesar itu juga aman koq. Yang penting duitnya cukup buat ongkos makan dan jalan2 selama kita di Jepang. Mereka juga bisa perkirain kan perlu uang berapa untuk biaya jalan2 seperti jadwal perjalanan yang kita tulis. 10 - 20 juta rupiah juga cukup tergantung jadwal kita.

7. Surat keterangan kerja dari kantor.

Ini penting. Perlu surat keterangan kerja dari kantor, atau surat usaha dsb yang membuktikan kita ada usaha/kegiatan di Indonesia dan bukan ke Jepang nekad untuk cari kerja ilegal.
Buat yang masih sekolah/kuliah, bisa pakai surat kerja ayah/ibu, ditambah kartu keluarga dan akte lahir.

Datang ke kedubes di Thamrin (sesuai KTP Jakarta), antri sekitar 1 jam, rame banget yang apply visa. Serahin dokumen gak sampai 5 menit selesai. Dan 4 hari kemudian sudah bisa diambil. Siapin duit pas ya seorang 330 ribu rupiah.

Kalau sekarang, untuk pemegang e-paspor (elektronik), bisa registrasi bebas visa jadi gak perlu repot urusin beginian lagi.

Sabtu, 5 April 2014, 23.15

Akhirnya, saatnya berangkat. Semoga bisa tidur di pesawat supaya besok pagi segar ^^

Lanjut ke post berikutnya ~

Kunjungi website Evergreen untuk informasi kursus bahasa Jepang di Jakarta, atau sekolah bahasa di Jepang